ANALISIS KORELASI DENGAN SPSS

Hello...
how are u all ?
today we are going to share about correlation analysis,..
sok inggris gitu hahahaa
ok langsung lah.. malas banget basa basi, inti nya hari ini dari pagi sampai dengan malam ini nyari inspirasi buat nulis terkait korelasi.

Analisis Korelasi
Koefisien korelasi pearson berguna untuk mengukur tingkat keeratan hubungan linear antara dua variabel. Nilai korelasi berkisar antara -1 sampai +1.
Nilai korelasi negatif berarti hubungan antara 2 variabel negatif. Artinya, apabila salah satu variabel menurun, maka variabel lain meningkat.
Nilai korelasi positif berarti hubungan antara 2 variabel positif. Artinya, apabila salah satu variabel meningkat, maka variabel lain meningkat pula.
Suatu hubungan antara 2 variabel dikatakan berkorelasi kuat apabila mendekati 1 atau |-1|. Sebaliknya suatu hubungan antara 2 variabel dikatakan lemah apabila mendekati 0.
langkah-langkah dalam komputasi nya adalah sebagai berikut:
  • Buka work sheet SPSS dan masukan data

  • Pilih menu ""Analyze" kemudian pilih "Correlate" ~ pilih "Bivariate"
  •  Setelah itu akan tampak tampilan windows correlate bivariate seoerti berikut:
  • Masukan variabel yang ingin di analisis korelasi kedalam kotak "Variabel" setelah itu klik "OK" maka akan di dapat hasil output seperti dibawah ini:
Interprestasi hasil output diatas adalah sebagai berikut:
Hipotesis
H0 = Tidak ada korelasi antara ukuran rumah dengan biaya listrik per bulan
H1 = Ada korelasi antara ukuran rumah dengan biaya listrik per bulan
Statistika Uji 

Tingkat signifikansi 
Alpha = 5 % atau 0,05
Daerah Penolakan
Gagal Tolak H0 jika P-value > Alpha
Tolak H0 jika P-value < Alpha 
Keputusan
Tolak H0 karena nilai P-value = 0,018 < nilai Alpha = 0,05
Kesimpulan
Adanya hubungan erat antara Ukuran Rumah dengan Biaya Listrik Per Bulan nya yaitu sekitar 88,8 %. 
BERKOMENTAR KAWAN JIKA ADA YANG KELIRU DENGAN APA YANG SAYA TULISKAN AGAR KITA BISA BERBAGI UNTUK INSAN STATISTIKA LEBIH BAIK DARI HARI INI.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar